ANGSA
YANG KESEPIAN
Karya :
Nia Rafika
Dahulu kala ada seekor angsa di tepi
sungai yang sedang mengerami telur-telurnya. Pada saat angsa tersebut sedang
mencari makan di sungai tibalah seekor buaya yang hendak memakan telur-telur
angsa itu. Sang induk angsa yang kembali dari sungai pun segera berlari
mengejar telur-telurnya yang jatuh berserakan berlumuran tanah . akhirnya induk
angsa bisa mengusir buaya tersebut. Tetapi salah satu telur tersebut retak dan
induk angsa pun khawatir jika salah satu anaknya tidak bisa menetas. Setiap
hari induk angsa selalu mengerami telur-telurnya setiap hari tanpa beranjak
dari tempatnya sedetik pun. Sekian lama menanti akhirnya angsa-angsa kecil
tersebut menetas tetapi salah satu angsa itu ada kakinya yang pendek sebelah
atau tidak bisa tumbuh dengan sempurna. Para saudara angsa tersebut selalu
mengejeknya “dasar kaki pendek sudah pendek jalanmu pun terpincang-pincang”
teriak salah satu saudaranya tersebut. Angsa itu sangat sedih sekali mendengar
ucapan saudaranya, bahkan hewan-hewan lain pun tidak mau bermain dengannya.
Lalu angsa tersebut pergi ke tepi sungai , dia duduk di tepi sungai sambil
melihat baying-bayangnya sendiri di air sungai , angsa tersebut meratapi
nasibnya sambil berkata “kenapa nasibku buruk sekali , padahal aku juga ingin
bermain bersama dengan mereka , karena kakiku pendek sebelah mereka terus mengejekku”
angsa tersebut menangis. Lalu tak lama kemudian induk angsa datang “anakku
kenapa kamu duduk sendirian disini , kenapa tidak bermain bersama
teman-temanmu?” lalu angsa itu menceritakan semuanya kepada ibunya. “sudahlah
nak jangan bersedih , kau tahu ini adalah berkat dari Tuhan” lalu angsa
tersebut menjawab “berkat apa ibu? Aku selalu di ejek oleh teman-temanku bahkan
saudaraku juga ikut mengejekku”. “buktinya kamu bisa berenang lebih cepat
daripada saudaramu yang lainnya” sahut induk angsa tersebut. Lalu angsa
tersebut mulai sadar dan memeluk ibunya.
Keesokan harinya pada saat angsa
tersebut berjalan-jalan tanpa sengaja dia mendengar bahwa sang bebek mengadakan
lomba berenang di sungai. Angsa tersebut langsung menghampiri bebek tersebut
dan berniat mengikuti lomba itu, tetapi bebek itu malah mengejeknya. Angsa
tersebut tidak mendengarkannya dan tetap mengikuti lomba tersebut. Keesokan
harinya pada saat lomba banyak hewan-hewan yang mengolok-oloknya tapi angsa
tersebut tidak menghiraukannya, akhirnya angsa tersebut terlebih dahulu sampai
di garis finish terlebih dahulu. Para hewan-hewan lainnya pun meminta maaf
kepada angsa itu karena telah mengolok-oloknya , akhirnya mereka pun menjadi
teman baik.